Sunday, February 22, 2009

Wasiat Ayah

Harum bau setanggi ketika ayah pergi
meninggalkan kami anak-anak si petani
yang berani dan berdikari
mengharungi arus globalisasi

Ayah tinggalkan sawah bendang
untuk kami kerjakan
atau kami biarkan
bendang ditumbuhi lalang.

Aku melangkah ke menara gading
abang kakakku semua sudah bersanding
hanya tinggal aku di bumi asing
tiada masa untukku bermain-main.

Wasiat ayah; jadilah orang yang berguna
kepada agama, bangsa dan negara
sayangi yang muda, hormati yang tua
agar hidup aman sentosa.

Wasiat ayahanda kata keramat
penuh nasihat bersulam hikmat
menjadikan aku seorang yang cermat
memilih jalan hidup yang selamat.


Markas PALAPES UM - Kolej Kelima
Tunas Cipta Mei 2007

No comments:

Post a Comment