Sunday, February 22, 2009

Seribu Bicara Satu Bahasa

Aku hanya ada satu bahasa
bahasa itulah bahasa ibunda
bahasa itulah bahasa diraja
bahasa itulah bahasa perantara
bahasa itulah bahasa bangsa.

Kini kudengar seribu bicara
hanya ia satu bahasa
melambangkan satu bangsa
bangsaku ‘bangsa Malaysia’
oh ya bahasaku,
“Apakah namamu kini?”.

Kini kulihat bahasaku dilanda kalut
bahasaku jadi mangsa kemelut
bahasaku kononnya tidak memajukan bangsa
bahasaku kononnya hanya bahasa sastera
bahasaku kononnya bukan bahasa angkasa
padahal pada zaman kegemilangan Melaka
bahasa bangsaku adalah lingua franca
digunapakai pedagang seluruh dunia!

Aku jadi keliru sebenarnya
bahasaku dilacurkan pejuang bangsa
sekejap begitu sekejap begini
aku kasihankan anak-anak desa
sudahlah mundur lagi di hulu
sedangkan anak-anak di hilir pun
ternganga-nganga, terpinga-pinga.

Kita ingin maju dengan bahasa asing
bahasa yang pernah menjajah tanah air
jadi apa erti kita merdeka lima dasawarsa
jika bahasa asing masih dekat di hati
bahasa sendiri disimpan di dalam peti.

Berhati-hatilah pemimpin bangsa
dalam setiap ucapan kata bicara
kelak pabila nanti dipersoalkan oleh-Nya
barulah kau terdiam seribu bahasa!

HASMORA MASNURI
Kuala Lumpur.
14 November 2007

No comments:

Post a Comment