Sunday, February 22, 2009

Rindu Senyum Manis Ibu

Sungguh, liuk lentok pohon nyiur
menggamit aku supaya pulang ke desa
menghirup harum udara di jelapang padi
halwa telinga kicau burung dan kokokan ayam
dan aku semakin rindu, pada senyum manis ibu.

Pulang ke desa bermakna aku akan meninggalkan kota
menara berdiri gagah juga menggamit aku datang dahulu
namun harum udara di sini hanya dalam pejabat
dan dalam bangunan yang tertutup rapat
di luar membiasakan diri menelan asap
bunyi-bunyi mobil seperti ngauman sang rimau
dan seperti embekan kambing jua
menjadi halwa telinga di perjalanan
gayanya tidak mahu berhenti berbunyi
tetapi di kota, tiada senyum manis ibu
yang selalu aku rindu.

Kolej Kelima Uni.Malaya
Kuala Lumpur.
16 November 2007

No comments:

Post a Comment